高校之歌
--W.S. Rendra (1935-2009),羅浩原 譯

學生們用手指插著女教師的陰蒂
怎麼可能發生這種事?
有可能發生
因為現在任何事都失去了準則
全都被准許,也全都不准
全憑政治氣氛
全憑君主的喜怒
全憑擺弄文字的禿鷹的利爪

女教師需要一部日本的摩托車
女教師想要聲光娛樂
女教師希望她家的屋頂不再漏水
還要保障醫生能開給她鎮靜劑、
營養劑與興奮劑
所以她對學生家長們說:
「事情我們都能安排
您的孩子們將能通過考試
讓您在鄰居間出鋒頭
讓您在兄弟間驕傲
問題在於我們得要合作
別讓我因為屋頂漏水而工作分心」

於是爸爸開心了
抓起老師的手
把錢塞進她手裡
過程中
在友善的氣氛裡
用手肘蹭了一下她的胸部

學生們窺見了這一切
這是協商、和諧與輕鬆生活
最好的教材

女教師說:
「為了讓進步順利達成
我們必須掌握工業機械
我們必須向前進,像德國
日本和美國那樣
現在,把對數表拿出來」

學生們都笑了
拿出了他們的香菸

「請守規矩
別在這抽煙
課堂是學習的地方
現在,拿出對數表!」

學生們笑著說:
「咱們不愛對數表
完全沒意義嘛!」

「你們不想進步嗎?」

「進步不是靠對數表
進步靠的是協商」

「那你們想要什麼?」

「咱們什麼都不想要
咱們全都有了」

「你們這群搗蛋鬼!」

「咱們不搗蛋
咱們不搞政治
咱們悠閒地抽抽煙
就像咱們辦公室中的父親們那樣
放輕鬆,不涉政治
跟中國協商一下
跟日本協商一下
創造愉悅的氣氛
當選舉來臨時
咱們幫忙維穩
讓各政黨安靜下來」

學生們笑著
他們很會協商
精通遊說
擅長觀察跡象
聰明地追隨局勢變化
他們坐在小賣部
喝著橘子水
逃避歷史測驗
他們在課堂上睡覺
繳的學費跟住大飯店一樣貴
學校是社交用的
遵循的模式是
受廣告所啟發的進步之夢
當女教師說:
「拿出對數表!」
學生們都笑了
然後在友善的氣氛中
他們用手指插著女教師

1977年6月2日寫於日惹


W.S. Rendra, Harry Aveling, trans., State of Emergency, Sydney & Los Angeles: Wild & Woolley, 1980, pp.24-29.


Sajak S.L.A.
--W.S. Rendra

Murid-murid mengobel* klentit ibu gurunya
Bagaimana itu mungkin ?
Itu mungkin.
Karena tidak ada patokan untuk apa saja.
Semua boleh. Semua tidak boleh.
Tergantung pada cuaca.
Tergantung pada amarah dan girangnya sang raja.
Tergantung pada kuku-kuku garuda dalam mengatur kata-kata.

Ibu guru perlu sepeda motor dari Jepang.
Ibu guru ingin hiburan dan cahaya.
Ibu guru ingin atap rumahnya tidak bocor.
Dan juga ingin jaminan pil penenang,
tonikum-tonikum dan obat perangsang yang dianjurkan oleh dokter.
Maka berkatalah ia
Kepada orang tua murid-muridnya :
“Kita bisa mengubah keadaan.
Anak-anak akan lulus ujian kelasnya,
terpandang di antara tetangga,
boleh dibanggakan pada kakak mereka.
Soalnya adalah kerjasama antara kita.
Jangan sampai kerjaku terganggu,
karna atap bocor.”

Dan papa-papa semua senang.
Di pegang-pegang tangan ibu guru,
dimasukan uang ke dalam genggaman,
serta sambil lalu,
di dalam suasana persahabatan,
teteknya disinggung dengan siku.

Demikianlah murid-murid mengintip semua ini.
Inilah ajaran tentang perundingan,
perdamaian, dan santainya kehidupan.

Ibu guru berkata :
“Kemajuan akan berjalan dengan lancar.
Kita harus menguasai mesin industri.
Kita harus maju seperti Jerman,
Jepang, Amerika.
Sekarang, keluarkanlah daftar logaritma.”

Murid-murid tertawa,
dan mengeluarkan rokok mereka.

“Karena mengingat kesopanan,
jangan kalian merokok.
Kelas adalah ruangbelajar.
Dan sekarang : daftar logaritma !”

Murid-murid tertawa dan berkata :
“Kami tidak suka daftar logaritma.
Tidak ada gunanya !”

“kalian tidak ingin maju ?”

“Kemajuan bukan soal logaritma.
Kemajuan adalah soal perundingan.”

“Jadi apa yang kaian inginkan ?”

“Kami tidak ingin apa-apa.
Kami sudah punya semuanya.”

“Kalian mengacau !”

“Kami tidak mengacau.
Kami tidak berpolitik.
Kami merokok dengan santai.
Sperti ayah-ayah kami di kantor mereka :
santai, tanpa politik
berunding dengan Cina
berunding dengan Jepang
menciptakan suasana girang.
Dan di saat ada pemilu,
kami membantu keamanan,
meredakan partai-partai.”

Murid-murid tertawa.
Mereka menguasai perundingan.
Ahli lobbying.
Faham akan gelagat.
Pandai mengikuti keadaan.
Mereka duduk di kantin,
minum sitrun,
menghindari ulangan sejarah.
Mereka tertidur di bangku kelas,
yang telah mereka bayar sama mahal
seperti sewa kamar di hotel.
Sekolah adalah pergaulan,
yang ditentukan oleh mode,
dijiwai oleh impian kemajuan menurut iklan.
Dan bila ibu guru berkata :
“Keluarkan daftar logaritma !”
Murid-murid tertawa.
Dan di dalam suasana persahabatan,
mereka mengobel ibu guru mereka.

Jogya
22 June, 1977

譯註:
*mengobel: 動詞原型kobel,用手指插入某人的陰道/肛門


Song of High School
--W.S. Rendra

The pupils are playing with their teacher’s clitoris
How dare they!
They dare
because there are no rules about anything anymore.
Everything is permitted. Everything is forbidden.
Depending on the weather.
Whether the king is happy or not.
Depending on the eagle’s claws as he sharpens his words.

The teacher wants a Japanese motor-scooter.
She wants to be amused.
She wants a house with a decent roof.
She wants a doctor,
who will prescribe vitamins, tranquillisers and stimulants.
So she tells
their parents:
“It can be arranged.
Of course they’ll pass.
You’ll be the envy of your neighbours.
The children’s grandparents will be so proud of them.
It just requires a little cooperation.
I’d have more time for them
if my roof didn’t leak.”

The daddies smile with delight.
They take the teachers by the hand
and slip them some money.
Everybody is so friendly.
It doesn’t matter if daddy’s elbow
brushes against teacher’s tits.

The pupils are very attentive.
They are learning about consultation,
arbitration, and how to be really cool.

The teacher says:
“The nation is modernising rapidly.
We must have industrial machinery.
We must be forward looking, like the Germans,
the Japanese and the Americans.
Take out your logarithm tables.”

The pupil laugh
and take out their cigarettes.
“It’s not nice to smoke in class.
Take out your logarithm tables!”

The pupils laugh and say:
“We don’t like logarithm tables.
They’re useless.”

“Don’t you want to be modern?”

“We don’t need log tables to be modern.
Consultation’s the name of the game.”

“Well, what do you want?”

“We don’t want anything.
We’ve got all we need.”

“Disobedient brats!”

“We’re not disobedient;
we don’t like politics.
We’re just smoking, really cool,
like our daddies in their offices:
cool, non-political,
consulting with China,
consulting with Japan,
making life easier.
There are too many parties
contesting the elections;
we wish things were quieter.”

The Pupils laugh.
They know all about consultation.
They know how to lobby.
They know how to predict the future
and how to relate to the present.
They sit in the canteen,
drinking orange squash,
making sure history doesn’t repeat itself.
They sleep in class.
It costs more to stay in school
than it does in a good hotel.
You meet a lot of people,
and learn how to be modern
just like in the ads.
So when the teacher says: “Take out your logarithm tables!”
the pupils laugh.
Everybody is very friendly.
The pupils are playing with their teacher.

 

 

arrow
arrow
    全站熱搜

    kamadevas 發表在 痞客邦 留言(0) 人氣()