Ginsberg and Goenawan



公園速寫,致艾倫.金斯堡
--Goenawan Mohamad (1941- ),羅浩原 譯

他憑我的膚色猜測說:
「先生,你一定是從第三世界來的吧。」
然後他,這個第一世界之人,邊嚼著早餐
邊引用毛澤東的名言
還吟了首山水詩——全都如此友善

他能不靠葡萄酒
就安然入睡
接著或許還夢到
基督教天使的寵佑嗎?

他迎風走著
舀了杯冰淇淋
然後讀著報紙的頭條新聞
關於戰火
在東南亞蔓延

他盤腿蓮花趺坐
於公園長凳上
可能在禪坐冥想,
或許我無法理解其意
因為他說:
「越南沒有死人
既無越南,亦無人死」

繼而他尋求鳥的翅膀
尋求鴿子
尋求象徵
尋求過日子的意義
他尋求著,彷彿他知道
他要找的是什麼,接著他突然大書:
「革命,革命,本日無法供應」

接著他站起身來,一陣作嘔,口中釀出
一股公廁常有的臭氣
他泛著淚水吐了口口水說:
「我尿你個資產階級!」
他又成了先知了嗎?

天啊。在這公園裡也有人夢囈著
關於塗脂抹粉女人
我還聽見一張浪蕩的嘴咒罵著:
「混蛋,為何我會落在這裡!」
或是他夢囈著關於一座被毀的村莊、
殘剩的士兵與屍體,以及蛆蟲、鬼魂與太陽?

我聽見一位老人沮喪地說:
「耶誕節將至,居然有這種事
一點道理都沒有,比方說他們
轟炸了河內,我還來不及(而非稍晚)
喝口咖啡呢!」


Potret Taman untuk Allen Ginsberg
--Goenawan Mohamad (1941- )

Ia menebak dari warna kulit saya
dan berkata, "Tuan pasti dari dunia ketiga."
Lalu ia, dari dunia pertama, mengunyah makan pagi
seraya mengutip Mao Tse-tung
dan sebuah sajak gunung — ramah sekali.

Bisakah ia tidur
sebelum anggur
lalu mungkin mimpi
di lindungan malaikat masehi?

la telah jalan dalam angin
dan mengucup es-krim
dan membaca berita di halaman pertama
tentang sebuah perang
di Asia Tenggara.

la kini duduk bersila
di bangku taman kotapraja
mungkin semadi
mungkin aku tak mengerti
karena ia berkata:
'Di Vietnam tak ada Orang mati
Tak ada Vietnam dan orang tak mati'

Lalu ia mencari kepak burung
ia mencari merpati
ia mencari lambang
ia mencari makna hari
Ia mencari seakan ia tahu apa yang ia
ingin temukan dan tiba-tiba ia menuliskan:
“Revolusi. Revolusi. Tak Bisa Dipesan Hari Ini."

Lalu ia bangkit ia mual ia mencium
bau biasa dari kakus umum;
ia basah oleh tangis dan ia meludah:
"Kencingilah kaum burjuis!"
Adakah ia Nabi?

Tuhan. Di taman ini orang juga ngelindur
tentang perempuan-perempuan berpupur
dan sebuah mulut berahi kudengar memaki:
'Bangsat, kenapa aku di sini!'
Atau mungkin ia ngelindur tentang sebuah dusun yang hancur
dan sisa infantri dan mayat dan ulat dan ruh dan matahari?

Aku dengar seorang-orang tua, yang kesal dan
berkata: "Di sekitar hari Natal, pernah terjadi
hal yang tak masuk akal. Misalnya mereka
membom Hanoi, sebelum (bukan sesudah) aku
minum kopi.”


Picture of a City Park for Allen Ginsberg
--Goenawan Mohamad (1941- ), translated by John H. McGlynn

He guessed the color of my skin
and said, “Mister, you got to be from the third world.”
Then he, from the first world, chewed his breakfast
while quoting Mao Tse-Tung
and a mountain verse—it was all so very friendly.

Could he sleep
before rest
then possibly dream
in the shelter of Christian angels?

He walked in the wind
and slurped ice cream
and read the front-page news
about a war
in Southeast Asia

Now he sits in lotus position
on a bench in the city park
in meditation, maybe
maybe I don’t know
because he said
“In Viet Nam there are no dead
There is no Nam, there are no dead.”

He then sought a bird’s wing
he sought a dove
he sought a symbol
he sought the meaning of life
He sought as if he knew
what he would discover
before he suddenly wrote: “Revolution. Revolution.
No orders Taken Today.”

Then he rose, his stomach churning
with the smell of the public toilet;
wet with tears, he spat:
“Piss on the bourgeois!”
Was it he was a prophet?

God. In this park people mumble insensibly
about women thick with face powder
and I hear a curse from a passionate mouth:
"You bastard, why am I here!"
Or maybe he was mumbling about a village, destroyed,
the remains of infantry and human limbs
and worms and ghost and the sun?

I heard an old man, in vexation,
say: "'Round Christmas, something happened
that didn't make sense. I mean they bombed Hanoi,
you see, before (not after) I’d even had
my coffee.”


John H. McGlynn, ed. & trans., On Foreign Shores: American Images in Indonesian Poetry, Jakarta: The Lontar Foundation, 1990, pp.116-119.

arrow
arrow
    全站熱搜

    kamadevas 發表在 痞客邦 留言(0) 人氣()