Chicago Subway  


 
 
 
 
 
 
芝加哥捷運列車上
--Sapardi Djoko Damono (1940- ), 羅浩原 譯

「你叫什麼名字?」我大概是在半睡半醒間被問到。
你又問了一次。車上的座位多半是空的
一張張臉孔,如矛尖,映在車窗:
化為黑底上的剪影。對你我一句話也沒回答
即便你在問什麼時間是我的死期
因為無論如何當我完全清醒時你已不在那邊

好吧,今天我們暫且說他被嚇到了,或什麼別的
都行。換作另一個時候,或許他遭遇到的
是一位英雄好漢,或少年郎,甚至是個
教孩子唱歌——但那一個跳得比較快?
是手錶還是人的心跳(總在
計算我們的呼吸),當一個人想像著
一把手槍正指著他?又或許,我們不必把它
稱作什麼;你那時一直忙著重複
同樣的問題,而我正半睡
半醒

大概吧…


Dalam Kereta Bawah Tanah, Chicago
--Sapardi Djoko Damono (1940- )

"Siapakah namamu?" barangkali aku setengah tertidur waktu
kautanyakan itu lagi. Bangku-bangku yang separo kosong,
beberapa wajah yang seperti mata tombak, dan dari jendela:
siluet di atas dasar hitam. Aku pun tak pernah menjawabmu,
bahkan ketika kautanyakan jam berapa saat kematianku,
sebab kau toh tak pernah ada tatkala aku sepenuhnya terjaga.

Baiklah, hari ini kita namakan saja ia ketakutan, atau apa
sajalah. Di saat lain barangkali ia menjadi milik seorang
pahlawan, atau seorang budak, atau pak guru yang mengajar
anak-anak bernyanyi – tetapi manakah yang lebih deras
denyutnya, jantung manusia atau arloji (yang biasa
menghitung nafas kita), ketika seorang membayangkan
sepucuk pestol teracu ke arahnya? Atau tak usah saja kita
namakan apa-apa; kau pun sibuk mengulang-ulang per-
tanyaan yang itu-itu juga, sementara aku hanya separo ter-
jaga.

Seandainya…


On the Chicago Subway
--Sapardi Djoko Damono, translated by John H. McGlynn

"What is your name?" I was probably half asleep when you asked me
that again. Half of the seats empty; in front of my eyes were
knife-like faces, while at the window: silhouettes on a black
background. I didn’t answer you, even when you asked me
the time of my death, because when I was completely awake,
you weren’t even there.

Okay, today we’ll just call it fear, or whatever. But at one time he may have
been a hero’s spoils, a slave or even a teacher teaching children
to sing—but which beats faster, the human heart or the watch
(that always counts your intakes of breath) when you imagine
a pistol pointed in your direction? Maybe we shouldn’t call it
anything at all; you’re busy repeating the same questions and
I am only half awake.
Supposing…

Sapardi Djoko Damono, John H. McGlynn, trans., Before Dawn: The Poetry of Sapardi Djoko Damono, Revised Second Edition, Jakarta: The Lontar Foundation, 2012, p.52.

 

arrow
arrow
    全站熱搜

    kamadevas 發表在 痞客邦 留言(0) 人氣()